Sunday, May 15, 2016

Diklatsus II : Navigasi Darat

Standard
foto bersama : CBP IPNU Kajoran foto bersama dengan Kapten Aris W (Koramil Kajoran)

Diakhir perjalanan peserta diberikan motivasi dari Kapten Aris W (Koramil Kajoran) yang isinya mengajak kepada peserta untuk mengembalikan citradiri pelajar kepada khittahnya yaitu sebagai kaum terpelajar.CBP IPNU Kajoran - Pendidikan dan Pelatihan Khusus CBP-KPP Kajoran Tahap II telah dilaksanakan, Minggu  (15/05). Diklatsus tahap II ini menjadi ajang berlatih bagi para peserta untuk belajar dasar navigasi darat sekaligus mempraktikkannya. Dalam praktiknya peserta merancang jalur perjalanan yang melewati Desa Sidowangi, Banjaragung dan berakhir Kajoran tepatnya di Kantor Koramil Kajoran.
Materi navigasi darat merupakan  salah satu materi teknis lapangan yang perlu dipelajari pada proses pelatihan CBP-KPP hal ini sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Teknis Operasi Pendidikan dan Pelatihan CBP-KPP. 

Saturday, May 7, 2016

Siapkan Kader Inti : Kajoran Adakan Diklatsus

Standard
Foto bersama : peserta dan panitia Diklatsus DKAC CBP IPNU-KPP IPPNU Kecamatan Kajoran foto bersama
Kajoran - Pendidikan dan Pelatihan Khusus Corps Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri diselenggarakan oleh Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) CBP IPNU- KPP IPPNU Kecamatan Kajoran (Minggu, 01/03). Kegiatan yang mempunyai orientasi lahirnya kader inti organisasi ini dilaksanakan di SMK Ma'arif Walisongo Kajoran yang juga merupakan Gedung MWC NU Kecamatan Kajoran.
Kegiatan ini diikuti oleh anggota DKAC CBP IPNU - KPP IPPNU dan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kajoran. Kegiatan yang dimulai dari pukul 08.30 WIB ini membahas Apa Itu CBP dan KPP? Dari pembahasan tersebut diharapkan calon anggota CBP-KPP dapat memahami dan menghayati apa dan bagaimana CBP-KPP yang sebenarnya.
Pendidikan dan Pelatihan Khusus atau sering disingkat Diklatsus yang diselenggarakan DKAC CBP IPNU - KPP IPPNU Kecamatan Kajoran ini merupakan langkah nyata pengkaderan IPNU-IPPNU Kecamatan Kajoran dalam menyiapkan kader inti organisasi yang akan menjadi motor penggerak dan model percontohan sebagai kader pilihan organisasi yang berkualitas. Diklatsus ini rencananya akan dilaksanakan 2 minggu sekali sebagai kegiatan pelatihan yang bersifat rutin dengan target terbentuknya loyalitas kader inti organisasi yang kedepannya akan menjadi penggerak dan percontohan bagi kader-kader yang lain.

Wednesday, January 20, 2016

LINTAS ALAM, CBP KAJORAN SERUKAN CINTA ALAM

Standard


DKAC CBP Kajoran – DKAC CBP IPNU Kecamatan Kajoran mengadakan kegiatan lintas alam di Pegunungan Noroto Kajoran Magelang (Sabtu, 16/01/2016). Lintas alam yang diadakan dari jam 15.30 sampai 21.00 WIB ini diikuti oleh anggota CBP  Kajoran.

Kegiatan ini mempunyai tujuan utama yaitu penanaman cinta alam. Tujuan kegiatan ini sesuai dengan salah satu sasaran kegiatan yang sudah menjadi peta Corps Brigade Pembangunan (CBP) Nasional yaitu bergerak dalam bidang kemanusiaan dan lingkungan hidup.

Kesadaran masyarakat yang kurang dalam penanganan sampah menjadi argument yang memperkuat kegiatan ini dilaksanakan. Lintas Alam, sebuah judul kegiatan yang diambil oleh DKAC CBP IPNU Kecamatan Kajoran tidak hanya sebatas berjalan melintasi alam saja. Tetapi anggota CBP Kajoran diwajibkan membersihkan sampah plastik di area Pegunungan Noroto.

Pada kegiatan tersebut CBP Kajoran mengajak kepada seluruh masyarakat Kajoran untuk peduli terhadap lingkungannya, salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya.

Thursday, January 7, 2016

LAMBANG IPNU

Standard



1)    Lambang organisasi IPNU yang berbentuk bulat, artinya kontinyu atau terus menerus.

2)    Warna dasar hijau dilingkari warna kuning berarti kebenaran  dan hikmah yang tinggi.

3)    Warna putih suci, warna kuning di antara putih adalah hikmah dan cita-cita yang tinggi.

4)    Tiga titik diantara tulisan I.P.N.U adalah iman, islam dan ikhsan.

5)    Enam sirip mengapit huruf  I.P.N.U adalah rukun iman.

6)    Bintang adalah cita-cita.

7)    Satu bintang  besar adalah Nabi Muhammad SAW.

8)    Empat bintang di kanan dan kiri adalah Khaulafaurrasiddin.

9)    Empat bintang dibawah adalah empat Madzhab.

10)  Dua kitab adalah Al Qur'an dan Al Hadist.

11)  Bulu angsa adalah pena (ilmu), bulu bersilang adalah ilmu agama dan umum.

12)  Sudut bintang lima adalah rukun islam.

CITRA DIRI IPNU-IPPNU

Standard


Citra diri IPNU-IPPNU berorientasi serta  berpijak pada kesemestaan organisasi dan anggotanya untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada zona keterpelajaran dengan kaidah “belajar, berjuang, dan bertakwa”, yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan, ke-Islaman, keilmuan, kekaderan dan keterpelajaran.

a.    Wawasan Kebangsaan

Ialah wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, yang mengakui kebhinekaan sosial, budaya yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, hakekat dan martabat manusia yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara berlandasakan prinsip keadilan, persamaan dan demokrasi.


b.   Wawasan Ke-Islaman

Ialah wawasan yang menempatkan ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam memberikan makna dan arah pembangunan manusia. Ajaran Islam sebagai ajaran yang merahmati seluruh alam mempunyai sifat memperbaiki dan menyempurnakan seluruh nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu IPNU dalam bermasyarakat bersifat tawashut dan I’tidal, menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kejujuran di tengah-tengah kehidupan masyarakat, bersifat membangun dan menghindari laku tatharruf (ekstrim), melaksanakan kehendak dengan menggunakan kekuasaan dan kelaziman; tasamuh, toleran terhadap perbedaan pendapat baik dalam masalah keagamaan, kemasyarakatan maupun budaya, tawazun, seimbang dan menajalin hubungan antara manusia dan tuhannya serta manusia dan lingkungannya, amar ma’ruf nahi munkar, memiliki kecenderungan untuk kerusakan harkat kemanusiaan dan kerusakan lingkungan, mandiri, bebas, terbuka dan bertanggung jawab dalam berfikir, bersikap dan bertindak.


c.    Wawasan Keilmuan

Ialah wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mengembangkan sumberdaya  anggota dan kader. Sehingga dengan ilmu pengetahuan memungkinkan anggota untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai manusia seutuhnya dan tidak menjadi beban sosial lingkungan. Dengan ilmu pengetahuan, akan mencetak kader yang mandiri, memiliki harga diri dan kepercayaan diri sendiri dan dasar kesadaran yang realistik akan kemampuan dirinya didalam masyarakat sebagai anggota masyarakat.


d.   Wawasan Kekaderan

Ialah wawasan yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina anggota agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap idiologi, cita-cita, perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam mengembangkan dan membentengi organisasi, juga diharapakan dapat membentuk pribadi yang menghayati dan mengenal ajaran Islam ala ahlissunnah wal jama’ah, memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan utuh, memiliki komitmen terhadap ilmu pengetahuan serta memiliki kemampuan teknis metodologis untuk mengembangkan organisasi kepepimpinan, kemandirian dan kepopuleran.


e.    Wawasan Keterpelajaran

Ialah wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota pada pemantapan diri sebagai center of excellence pemberdayaan sumberdaya manusia terdidik yang berilmu, berkeahlian dan visioner, yang diikuti kejelasan misi sucinya, sekaligus strategi dan operasionalisasi yang berpihak kepada kebenaran, kejujuran serta amar ma’ruf nahi munkar. Wawasan ini meniscayakan karakteristik organisasi dan anggotanya untuk senantiasa memiliki hasrat ingin tahu, belajar terus menerus dan mencintai masyarakat belajar mempertajam daya analisis; daya sintesis pemikiran agar dapat membaca realitas dan dinamika kehidupan yang sesungguhnya; terbuka menerima perubahan, pandangan dan cara-cara baru, pendapat baru, serta pendapat yang berbeda; menjunjung tinggi nilai, norma, kaidah dan tradisi serta sejarah keilmuan; dan berorentasi ke masa depan.

VISI MISI IPNU

Standard

Sesuai dengan PDPRT visi dan misi IPNU-IPPNU adalah sebagai berikut :

◊   Visi

Adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah  yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


◊   Misi

1.  Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.

2.  Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.

3.  Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah

4.  Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

SEJARAH IPNU PERIODE KELAHIRAN

Standard
 
Gagasan untuk menyatukan langkah dan nama perkumpulan diusulkan dalam Muktamar LP Ma’arif pada  20 Jumadil Tsani 1373 H bertepatan 24 Februari 1954 M di Semarang. Usulan ini dipelopori oleh pelajar Yogyakarta, Solo dan Semarang yang terdiri Sofyan Cholil, Mustahal, Abdul Ghoni, Farida Achmad, Maskup dan M. Tolchah Mansyur. Dengan suara bulat dan mufakat dilahirkanlah organisasi yang bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ( IPNU ) dengan ketua pertama Rekan M. Tolchah Mansyur.


Pada 29 April – 1 Mei 1954 diadakan pertemuan di Surakarta yang terkenal dengan pertemuan KOLIDA   ( Konferensi Lima Daerah ) yang dihadiri Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Jombang dan Kediri ( diwakili Bpk. KH  Asmuni Iskandar dari Gurah ). Dalam konferensi ini ditetapkan PD/PRT dan berusaha untuk mendapatkan legitimasi/pengakuan secara formal dari NU.


Usaha untuk mencari legitimasi ini diwujudkan dengan mengirimkan delegasi pada Muktamar NU ke X di Surabaya pada 8-14 September 1954. Delegasi dipimpin oleh M. TOLCHAH MANSYUR, dengan beranggotakan 5 orang yaitu SOFYAN CHOLIL, M NAJIB ABDUL WAHAB, ABDUL GHONI  dan FARIDA ACHMAD. Dengan perjuangan yang gigih akhirnya IPNU mendapatkan pengakuan dengan syarat hanya beranggotakan putra saja.

Pada 24 Februari – 3 Maret 1955 IPNU mengadakan Kongres ke I di Malang. Bersamaan dengan itu di kota Solo, Remaja-remaja putri sedang mengadakan musyawarah dan menghasilkan organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ( IPPNU ), tepatnya tanggal 8 Rajab 1374 H bertepatan dengan tanggal 2 Maret 1955 yang juga ditetapkan sebagai hari lahir IPPNU.


Dari Kongres ke I – VI status IPNU-IPPNU masih menjadi anak asuh LP Ma’arif. Dan ketika Kongres ke VI di Surabaya pada 20 Agustus 1966, IPNU-IPPNU meminta hak Otonomi sendiri dengan tujuan agar dapat mengatur Rumah Tangganya sendiri dan dapat memusatkan organisasi ini ke Ibu Kota Negara.


Pengakuan otonomi diberikan pada muktamar NU di Bandung tahun 1967, yang dicantumkan dalam AD/ART NU Pasal 10 Ayat 1 dan ayat 9. Pada Muktamar NU di Semarang tahun 1979 status IPNU-IPPNU terdapat pada pasal 2 Anggaran Dasar NU.